Info dan Tips Untuk anda

Powered by Blogger.

Cerpen Bagus - Tere dan Bidadari Bersayap Kupu-Kupu ( Why Me ?? Bag 3 )

Why Me Bag 3 – Tere dan Para Bidadari


Story By : Ismail M & Rita W

Tere yang sedang bekerja dikantor tersenyum-senyum sendiri saat menerima BBM dari Tika dan Shinta, kedua kakak kelasnya yang sering memanjakan Tere saat SMA dan setelah enam tahun mereka kembali bertemu lewat Facebook ,Shita saat ini meneruskan gelas S2 nya di malang, sementara Tika sudah menikah dan memiliki seorang anak perempuan benama Nafa . Tere teringat saat dirinya mendapatkan masalah keluarga ia selalu curhat kepada mereka berdua, namun Tere lebih sering curhat kepada Shinta secara langsung sedangkan dengan Tika lebih banyak melalui sms namu intinya Tika dan Shinta sama-sama mengetahui masalah yang dihadapi Tere, karena Tere tidak pernah ragu untuk menangis dihadapan Shinta dan Tika terutama Tere mengetahui jika kedua orang tuanya berpisah. 
“huf” tere menggembungkan mulutnya  ia tidak tau harus berkata apa karena setelah Salsa sahabat nya yang ia sebut kupu-kupu  kecil pindah kuliah keluar negeri ia merasa frustasi namun semenjak Tere bertemui dengan Shinta dan Tika, ia merasa lebih baik lagi karena ada dua sosok bidadari yang bersayap kupu-kupu. Bahkan semenjak kedua bidadari itu datang, Tere rajin sholat malam  karena Shinta selalu membangunkan Tere untuk Sholat malam  terkadang Tika juga membangunkannya, Bidadari-Bidadari itu membuat hidup Tere 90% menjadi lebih baik dari sebelumnya.

*****
“Re makan malam yuk!!” ajak ken kepada tere , Ken adalah penggemar setia Tere sejak di kuliahan hingga mereka bekerja di  tempat yang sama, sebenarnya Ken sudah menyatakan cintanya kepada tere berkali-kali namun sayangnya Tere belum berani menjawab ya atau tidak hingga saat ini. “makan malam?” tanya Tere  memperjelas , “oke kali ini gak boleh nolak karena aku ada kejutan buat kamu” Ken sedikit memaksa, yang membuat Tere mau menerima ajakannya “oke, emm besok atau sekarang?”  “besok deh aku tunggu di Restoran Thailand di daerah kemang yan jam 07:30 oke!” jelas Ken kepada nya dan Tere mengangguk.

*******
     Malam yang sunyi bertabur awan hitam , Rumah Tere Nampak sepi , namun Tere masih sibuk dengan handpone nya, “kak..(tok-tok-tok)” Tomas mengetuk pintu kamar Tere dengan membawa Buku “kak-kakak..” Tomas memanggil lebih kencang sehingga membuat Tere yang sdang memakai pendengar musik ditelinganya itu mendengar ketukan dan panggilan Tomas, Tere mematikan music di Handphonenya , “iya sebentar..” Tere membuka pintu kamarnya . “kenapa…?”  tanya Tere “mau tanya tentang PR sekolah kak”  Jelas Tomas. “ya udah masuk” tere mempersilahkann Tomas masuk, Tomas duduk di lantai kamar sambil membuka PR yang ingi ia tanyakan kepada kakaknya, “Tung” bunyi BBM tere , membuat Tere memegang kembali ponselnya . “sandi mengendarai motor dengan kecepatan..” belum sempat Tomas meneruskan berbunyi suara  “Tung” lagi-lagi BBM Tere berbunyi “sebentar” ucap Tere menghentikan bacaan Tomas. “siapa kak?” tanya Tomas kepada Tere, “Mbak Shinta kakak kelas ku dulu,ya udah baca ulang lagi” Tere meminta Tomas untuk membaca ulang. “sadi mengendarai…” “tung” BBM Tere kembali berbunyi dan Tere kembali kembali meminta tomas berhenti .
Tomas “siapa lagi kak?”
Tere “mbak  Tika,kakak kelasku juga” jawabannya agak cuek , tere kembali meminta Tomas untuk mengulang,
Tomas “sandi…” “tung” bunyi BBM lagi dan Tere segera memainkan ponselnya kembali
Tere tersenyum-senyum “ayo Tomas lanjut lagi”
Tomas “gak penting!!” ia keluar dari kamar Tere, sambil melipat wajahnya, Tere “gitu aja ngambek, kaya cewek aja gampang ngambek” . Tere kembali memegang ponselnya dan BBM’an hingga tertidur.
“tuuuuuuuut-tuuuuuuuuuut” bunyi posel, Tere yang sedang tertidur mengangkat Ponsel yang ia letakkan di sisi kanan Bantalnya , belum sempat Tere berkata halo, penelpon sudah langsung memberikan perintah “selamat Sholat Tahajud Re..”  Tere meliha name pemanggil di ponselnya, ia tak begitu paham suaranya karena ia baru bangun jadi belum sepenuhnya sadar dan ternyata itu adalah panggilan dari mbak sinta. Tere langsung menuju kamar mandinya untuk mengambil air wudhu .
selesai sholat tahujud , Tere menulis sebuah kalimat di sebuah kertas persegi dan ditempelkan di dinding  kamarnya .


**** 
    Pagi yang cerah , suara berkicauan burung di pepohonan membuat pagi itu terasa penuh musik yang diciptakan oleh tuhan, Tere yang sudah bersiap-siap berangkat kerja menuju ruang sarapan yang sudah disiapkan kepada si mbok, “sarapan pagi ini apa nih mbok?” Tanya Tere , “si mbok bikin  sup buntut non,, sama bikin bubur kacang merah kesukaan den Tomas,,” jawab si mbok , Tomas yang sudah lebih dulu duduk dimeja makan  kali ini tidak menyapa kakaknya, Tere melihat wajah Tomas yang sesekali melihat Tere dengan tatapan aneh “kamu kenapa Tom?” tanya Tere seolah tidak tahu apa-apa padahal ia tahu jika adiknya kesal dengan kejadian semalam . “Gak penting” Tomas menjawab sewot  sambil tetap melahab bubur kesukaannya, Tere mengbaikan sikap Tomas  dan mengambil sup yang si mbok buat  dan memakannya . setelah selesai memakan makanannya Tere mengajak Tomas untuk berangkat “Tom..” belum sempat Tere mengajak , Tomas sudah  berdiri dari meja makan kemudian berjalan menuju mobil didepan rumah dan masuk. “den Tomas kenapa non?” tanya si mbok yang selalu kepo “lagi PMR kali mbok”   jawab Tere sambil keluar menyusul Tomas ke mobil , “PMR?,Palang Merah Remaja, oooh den Tomas ikut PMR, tapi ikut PMR harus ditekuk gitu mukanya ya “ si mbok geleng-geleng tidak paham.

     di sepanjang perjalanan Tomas  hanya diam sambil memainkan ponselnya , Tere tidak berani membujuk ia hanya sesekali melihat adiknya sambil fokus menyetir mobilnya , “Ciiit” mereka sudah sampai disekolah Tomas ,  “udah nyampek kamu mau…” lagi-lagi Tere di cuekin, Tomas segera keluar mobil , namun Tere memanggilnya “Tomas ,, udah ada uang jajan?”  Tomas yang tadinya melipat wajah , berbalik lalu menoleh tapi tetap dengan wajah ngambeknya , Tere mengeluarkan uang dari dalam tasnya dan memberikan Tomas uang  , “eits senyum dulu” pinta Tere kepada adiknya yang sedang marah, karena terpaksa demi uang jajan Tomas tersenyum tapi sedikit maksa “yee,,,maksa banget senyumnya “ tere menyerahkan uangnya , tanpa bilang terimakasih Tomas langsug pergi. 
setelah mengantarkan adiknya , ia menuju tempat kerjanya , “tuuut” suara ponsel berbunyi  ada nama Bidadari Shinta memanggil ,
Tere “Assalamuailaikum, Halo”
Shinta “Walaikumsalam”
Tere “Ada apa mbak?”
Shinta “dek, nanti siang kita makan bareng yuk!”
Tere “makan siang bareng?,Emang Mbak dijakarta?” Tere menanyakan keberadaan Shinta
Shinta “iya,mbak pengen maen kesana boleh?” balik bertanya
Tere “boleh dong mbak,jam berapa mbak sampai kejakarta?”
Shinta “mbak udah sampai semalem sih, tapi mbak mampir tempat pakde..” menjelaskan
Tere “ ih ,jahat banget gak kasih tau” marah
Shinta “ kan kajutan, hehe yaudah mba tutup telphonnya , nanti tempatnya mba sms ya, Assalamualaikum” tut-tut-tu telephon terputus bahkan Tere belum sempat membalas salamnya.  Namun  tidak selang berapa lama Tere mendapatkan pesan dari Shinta “Central Park Jakarta, ditunggu di Loker mie tarim ya”

******
     “oke hari ini meeting selesai” ucap Tere menyudahi meetingnya siang itu, dan ini adalah jam makan siang ia teringat ada janji dengan Shinta. Tere yang sedang terburu-buru dihadang oleh Ken ,
Ken “eits , kamu gak lupa kan janji kita nanti malam?” tanya ken
Tere “iya, tenang aja Ken, aku pasti datang kok” tersenyum manis
Ken “oke,, “ membiarkan Tere pergi “ingat Jam 07.30 !!!”, ken kembali mengingatkan dan Tere tersenyum padanya.
Tere pergi menuju Central Park Jakarta , ia berjalan dengan sepatu tinggi dan juga kaca mata yang elegan membuat penampilannya sempurna,  saat ia berjalan menuju restoran mie tarik ia mendengar ada yang memanggilnya dari arah belakang.  “Tere..!!” , dan tere menoleh, ternyata itu adalah Tika yang kebetulan sedang berbelanja di di mall , mereka berpelukan layaknya kakak adik yang baru bertemu , setelah enam tahun mereka tidak bertemu dan sebulan berhubungan lewat ponsel dan BBM akhirnya mereka bertemu .
Tere “mbak,makin cantik” memuji Tika
Tika “makasih, kamu juga makin manis,cantik dan juga anggun” kembali memuji
Tere “ amin, oh ya mbak Nafa juga cantik kaya mamanya “ mencubit kecil nafa yang sedang digendongan Tika, “eh,mbak tumben bisa keluar..,katanya gak bisa kemana-mana” tanya Tere heran  , karena Tika pernah bilang jika dirinya jarang bisa keluar rumah,  “hari ini aku sama suamiku kok, dia lagi ketemu sahabatnya sekalian aku mau beliin baju buat Nafa, kalau kamu sendiri ngapain disini?” Tere menjelaskan jika dirinya ada janji dengan Shinta,  Tere ngobrol lama dengan Tika hingga Shinta yang sudah menunggunya memutuskan untuk keluar sebentar  dari mie tarik dan ternyata Shinta melihat  Tere sedang tertawa bercanda dengan Tika layaknya seorang anak yang sangat manja kepada ibunya.
Shinta mendekati Tere “lama banget, ternyata disini “ sedikit marah ,
Tere yang sedang menyender di bahu Tika kaget saat melihat Shinta didepannya “eh, mbak Shinta maaf tadi keasikan ngobrol sama mbak Tika” Alasan Tere membuat Shinta sediikit melipat wajahnya. “hy shin , apa kabar?” sapa Tika , “baik, kamu?” jawab Shinta singkat , namun kembali bertanya ,
Tika “alhamdulilah sama, aku baik juga” , akhirnya mereka ngobrol bertiga namun sepertinya Shinta kurang nyaman dengan hal ini , mereka memutuskan untuk ngobrol sambil makan Mie tarik , Suasana menjadi semakin seru karena mereka bercerita pengalaman saat SMA dulu , Tere semakin manja menyender di bahu Tika  dan hal itu membuat Shinta kurng nyaman, Shinta juga tidak terlalu banyak berbicara, entah apa yang ia fikirkan.  Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk jalan-jalan ke  ancol dan taman mini hingga , Tere memutuskan untuk ijin kerja sore ini , sepertinya ia ingin bersama kedua Bidadarinya.  Namun sayangnya Shinta seperti tidak terlalu menikmati kebersamaan mereka.

*****
    Jam 08.00 Wib, Tere mengantarkan Tika kerumahnya, “oh jadi ini Rumah mba?” Rumah yang begitu megah dan juga indah, ditambah beberapa anak yatim piatu berada didalam rumah itu , suaminya juga mendirikan pesantren di belakang rumah “enak ya mbak , ramai gak kesepian” Tere sedikit curhat dengan Tika ,
Tika tersenyum “tere boleh kok main kesini,kapan saja mbak akan seneng” 
Tere “iya mbak, nanti kapan-kapan aku pasti main kok” sambil memegang setir mobilnya “yaudah bak kita jalan yam au pulang capek, Assalamualaikum “ “walaikumsalam” sahut Tika sambil melambaikan tangan. 
Shita hanya diam sambil memainkan ponselnya, wajahnya seperti ingin berkata sesuatu
Tere “seneng ya mbak hari ini, nafa lucu banget, seneng deh bisa ketemu mbak Tika setelah enam tahun gak ada komunikasi” Tere mengungkapkan  perasaannya.
Shinta  “berhenti!!”  meminta tere untuk berhenti
Tere menghentikan mobilnya dan tenyata Shinta langsung keluar dan mencari taksi dan pergi , Tere heran mengapa Shinta bertingkah seperti itu namun lagi-lagi ponselnya berbunyi , sebuah pesan dari shinta , dengan tulisan yang begitu panjang, sepetinya itu sudah ia ketik sejak dimobil Tere tadi .
“Tere , aku selalu berfikir bahka aku adalah kakak angkatm satu-satunya, cumin aku da hanya aku, tapi hari ini selama tidak lebih dari delapan jam aku mengerti bahwa aku bukanlah bidadari yang kau tulis-tulis di Status Facebook dan juga BBM mu itu, kamu juga lebih manja dengan bidadarimu itu dibandingkan denganku, mulai sekarang jangan anggap aku kakak angkatmu lagi, karena kamu sudah memilki kakak yang jauh lebih kamu sayangi”  membaca pesan itu Tere menangis dan tidak tahu  harus berbuat apa, sepertinya Shinta bersungguh-sungguh.  Tere yang sedang menangis tiba-tiba teringat janjinya kepada ken , ia melihat sudah jam 21.00 wib , dan Tere segera tancap gas menuju restoran dimana mereka berjanji. 

****
  Sms dari Shinta membuat Tere menangis seperti ketika diputuskan Pacar, namun ia tetap fokus menyetir mobilnya , dan akhirnya tere sampai di restoran itu.
Tere merasa sangat bersalah saat ia melihat Ken yang sudah memesan makanan lebih dulu duduk lesu dimeja restoran yang akan tutup.
Tere “ken.., maaf..” dengan nada penyesalan
Ken menatap tajam Tere “bisa gak sih, kamu menghargai aku sedikit saja”  berdiri sejajar dengan tere
Tere “ Ken , tadi aku ada..” Tere ingin menceritakan tapi jika ia bercerita bahwa dia jalan-jalan dengan Shinta dan Tika pasti akan membuat Ken lebih marah lagi.
Ken “ADA APA?,, UDAH LAH RE.. AKU CAPEK!!, aku sadar Re , sejauh apapun aku kejar cinta kamu itu gak aka nada artinya kalau kamu sendiri gak pernah menoleh bahkan mengurangi langkah kamu agar aku bisa mendapatkan kamu!!”
Tere “ KEN!!!,KITA UDAH SEPAKAT YA UNTUK TIDAK MEMBICARAKAN MASALAH CINTA!!! Justru tere berbalik memarahi ken,
Ken mengangguk “memang, kita gak akan pernah membicarakan ini lagi, dan aku fikir selama bertahun-tahun kamu hanya membuat aku menunggu Re,, kamu selalu-selalu dan selalu bilang kalau aku harus sabar , aku sabar Re,, sabar menghadapi sikap kamu yang cuek!! , sikap kamu yang gak peka !!, tapi mala mini aku sadar kalau kita gak akan berjalan seiringan , karena saat aku melangkah sekali kamu melangkah tiga kali lebih banyak dari aku,” Ken pergi dan berpaling , ia meneteskan air mata, Tere menyesal dan menunduk kemudian bahunya tersimpu dilantai restoran, karena mala mini satu bidadarinya pergi beserta seseorang penyabar yang selalu ada untuknya. Ia tak menyangka bahwa ia akan melukai dua orang dalam waktu yang bersamaan. “mbak-mbak lestoran mau kami tutup” pelayan restoran meminta tere untuk segera meninggalkan restoran.

****

    Pagi yang cerah , hari ini hari libur Tere yang sedan melamun dengan Wajah pucat dan sedu, kali ini ia menghiraukan semua bunyi telpon,BBM dan juga SMS , ia hanya melamun, ia teringat kedua orang tuanya yag meninggalkannya dan juga perkataan Ken semalam ditambah SMS dari Shinta yang membuatnya tambah bersedih. Sebenarnya tere juga menyukai Ken, namun memang sikap Tere terhadap ken lebih acuh dan cuek. Ditambah ada sosok bidadari yang membuat Tere nyaman dan juga merasa dicintai sehingga Tere lupa akan janjinya kepada Ken.
“Ting-Tung” suara bel berbunyi, si mbok membuka pintunya “nyari siapa ya non?” suara si mbok terdengar hingga kamar Tere, namun suara tamu tidak terdengar jelas.
“ngeeek” suara pintu terdengar Tika membuka kamar Tere, ternyata Tika kawatir karena tere tidak membalas pesan dan juga tidak menjawab telpon darinya.
“Kenapa kamu gak bales Line dari  mba Re?” Tika  memegang pundak Tere dengan erat, “kamu sakit?atau kenapa??” Tika kembali bertanya , Tere hanya menunduk lesu dengan wajah bingung “mbak,tolong jangan mencoba membuat aku terbang” Tere menatap tajam wajah Tika , “terbang? apa maksud kamu re?” Tika tidak mengerti dengan apa yang diketakan Tere, “mbak kalian sudah membuatku terbang mengikuti sayap-sayap kalian, aku takut mbak jika suatu saat nanti kalian juga akan menghempaskanku kelumbung padi berisikan tikus-tikus yang siap menggerogoti jantungku” Tere mengeluarkan air mata, “apa yang kamu katakar re? kami? maksudmu aku dan Sinta?” Tika justru memberikan pertanyaan kembali namun kali ini Tere tidak ingin menjawab karena tanpa harus dijawab pun Tere yakin Tika sudah mendapat jawabannya, “oke, mbak paham kamu hanya takut, tapi plis jangan samakan aku,Sinta atau yang lainnya, kami berbeda itu jelas” Tika meyakinkan hati Tere  “berbeda? Apa yang berbeda diantara kalian?,bagiku kalian adalah bidadari, bidadari dengan sayap kupu-kupunya yang selalu memberiku harapan untuk hidup, namun disisi lain kalian juga membawa tombak dengan tulisan maut yang siap menghunusku”  Tere pergi dari hadapan Tika, kata-kata Tere membuat  terdiam, “stop,” kata Tika dengan nada menghentak , langkah tere terhenti “Kamu itu nafa buat mbak, kamu itu sama seperti Nafa saat ini.. “ mendekati tere yang terdiam dimuka pintu , mendengar perkataan itu Tere berbalik “nafa?,anak mba?” Tere berbisik kecil sambil mengerutkan keningnya bingung “iya sayang,mbak tau kamu membutuhkan apa yang tidak pernah kamu dapatkan,, kamu ini Kuat jika dilihat dengan pandangan alam, tapi mbak tau kamu ini lemah, sangat lemah” Tere menunduk dan mengeluarkan air mata, Tika kembali melanjutkan ucapan nya “keluar sayang, keluarlah dari ini semua,,!! buka hatimu untuk mereka yang ingin berbagi denganmu” Tika mengelus lembut rambut  sahabatnya itu “aku sudah mencobanya mbak tapi” belum sempat Tere melanjutkan perkataannya Tika menghentikannya “sssst,kamu belum mencoba,,lakukan semuanya dengan kemauan diri kamu,bukan atas perintah orang lain, sebenarnya kamu sudah memiliki keinginan namun kamu tidak memiliki tekad,, jika kamu punya tekad apapun yang kamu inginkan akan kamu dapatkan sayang” perkataan Tika menenangkan Hati Tere yang sedang bimbang “makasih ya mbak,kamu memang Bidadariku” Tere dan tika berpelukan sepertinya Tika benar-benar mampu meyakinkan hati Tere “jangan pergi mbak,seperti orang-orang yang meninggalkanku, “ Ucap tere lirih.

Bersambung
0 Komentar untuk "Cerpen Bagus - Tere dan Bidadari Bersayap Kupu-Kupu ( Why Me ?? Bag 3 )"
Back To Top Exclusive Mobile Downloads!